MUB, atianews.com – Insiden meledaknya sumur minyak ilegal di lahan PT Hindoli, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, kembali terjadi pada Senin malam (17/12/2024).
Peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi serupa yang semakin marak dan memicu pertanyaan terkait efektivitas kinerja tim Satgas Ilegal Drilling di wilayah Sumatera Selatan.
Skroll untuk Melanjutkan
Sebelumnya, pada Senin pagi (16/12/2024), kebakaran hebat terjadi di sumur minyak ilegal di bawah pohon sawit PT Hindoli Keluang. Insiden tersebut diduga merenggut ratusan korban jiwa dan membakar lebih dari enam sumur.
“Sumur minyak yang terbakar pada Senin pagi menyebabkan kerusakan parah. Lebih dari enam sumur habis terbakar,” ujar seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Tragedi berlanjut di malam hari, tepatnya di kawasan Cobra Dua Tujuh Pintu Air Ulu. Sebuah sumur minyak ilegal, yang diduga milik seorang oknum Aparat Penegak Hukum (APH) berinisial AG, kembali meledak.
Menurut sumber terpercaya, insiden tersebut diduga melibatkan oknum yang bertugas di Polsek Babat Supat.
Korban kondisi mengenaskan
“Benar, kebakaran terjadi tadi malam. Korban sangat mengenaskan,” ungkap narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kapolsek Keluang, AKP Yohan Wiranata, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, ada dua sumur ilegal yang terbakar. Saat ini, kami tengah menyelidiki kasus ini. Pemilik sumur sudah kami amankan, dan korban luka bakar sedang mendapatkan perawatan intensif,” jelasnya.
Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk menghentikan kegiatan ilegal drilling di lahan PT Hindoli, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan.
“Kami akan mengambil tindakan tegas dalam waktu dekat. Kami meminta masyarakat untuk segera membongkar sumur secara mandiri,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Babat Supat, Iptu Marlin, saat dimintai keterangan terkait dugaan keterlibatan oknum APH menegaskan, “Itu wilayah hukum Polsek Keluang. Silakan konfirmasi ke penyidik terkait.”
Tragedi ini semakin menguatkan desakan masyarakat agar pemerintah pusat, termasuk Presiden Prabowo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Kapolda Sumsel dan Kapolres Muba, segera mengambil tindakan tegas.
Harapan besar disampaikan agar para pelaku, termasuk oknum yang terlibat, dapat ditindak tanpa pandang bulu demi menghentikan tragedi kemanusiaan yang terus berulang ini. (Ida)